Alhamdulillah segala puji bagi Alloh yang telah mencurahkan kepada kita nikmat yang tidak dapat pernah kita hitung, yang seandainya 7 samudera menjadi tinta, daun – daun dijadikan kertasnya dan ranting – ranting sebagai penanya maka tak akan sanggup untuk menuliskannya. Sholawat salam semoga selalu tercurah kepada uswah, suri tauladan kita, manusia paling indah akhlaqnya baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta para sahabat dan keluarganya hingga akhir hati nanti.
Ini adalah pengalaman saya beserta teman – teman pada tahun lalu, dimana kami pada saat itu sedang melakukan reuni dengan teman – teman kampus di daerah Puncak, Jawa Barat.
Sahabat… sekitar bulan Mei tahun 2007 saya melakukan reuni dengan teman – teman kampus di kawasan Puncak, Jawa Barat. Reuni tersebut kami lakukan untuk silaturahmi dengan teman – teman yang sudah lama tak berjumpa. Singkatnya pada saat itu saya dan 3 orang teman berencana melakukan sholat Subuh di Masjid At Taawun, Puncak. Pergilah kami sekitar jam 3 pagi, menuju Masjid At Taawun yang kami niatkan untuk Subuh berjamaah. Suasana begitu hening, cahaya temaram dari lampu jalan menemani kami, sesekali kami temui cahaya lampu mobil dari arah berlawanan hingga suara mesinnya memecah kesunyian. Dikiri jalan terlihat samar hamparan kebun teh, decak kagum dan pujian kami ucapkan kepada yang Maha Pencipta, hingga tak terasa udara yang dingin menusuk tulang tak membuat kami merasakannya. Sampailah kami ditempat tujuan, menginjakkan kaki di tempat terpuji, ya… sungguh megah dan indah tempat ini dalam hati memuji.
Kemudian kami bersegera menuju tempat untuk bersuci, memohon agar setiap basuhan dari wudhu kami dapat menjatuhkan dan merontokkan dosa – dosa kami, Ya Alloh Ya Rohman rahmati kami.
Selepas berwudhu, kami lantas masuk kedalam Masjid memanfaatkan waktu menanti Subuh dengan menunaikan Sholat Tahajud.
Waktu Subuh pun telah masuk, lantas kami tunaikan secara berjamaah hingga selesai. Selepas sholat kami pun berdzikir dan berdoa membesarkan asma-Nya sambil memikirkan betapa hebatNya Dia yang menciptakan ini semua, hamparan kebun teh yang terpatri dalam gugusan bukit serta rimbun rindangnya pepohonan menambah indah alam ini.
Selesai sholat kami pun keluar untuk melihat Puncak menjelang pagi hari. Udara yang begitu dingin tak menyurutkan kami untuk membidik panorama indahnya kawasan Puncak.
Lalu kami pun sepakat untuk menyusuri kebun teh menuju lapangan gantole yang berada di depan Masjid untuk melihat pemandangan Puncak dari atas bukit. Dalam perjalanan tak lupa kami abadikan setiap moment yang penting sebagai kenangan dan dokumentasi. Suasana pada saat itu masih agak gelap karena matahari belum menampakkan sinarnya.
Sungguh indah pemandangan dari atas, tampak barisan kebun teh yang tertata rapi, jalan yang berliku – liku serta udara yang begitu sejuk Kami siapkan kamera dan handycam kami untuk mengambil gambar di sekitar Puncak lalu kami ambil gambar kami sendiri – sendiri dan bersama dengan latar belakang kebun teh dan pemandangan di sekitar. Hingga pada satu waktu sahabat saya selesai mentransfer video ke PC dan saya ingin melihat hasil yang kami ambil dari atas lapangan Gantole, tak diduga dan tak disangka saya menemukan gambar yang cukup membuat hati kami bergetar dan terpesona sambil memuji Asma-Nya. Saya menemukan tulisan Alloh yang tersusun dari awan di langit yang jaraknya tidak jauh dari atas Masjid At Taawun. Sungguh kami tidak sengaja mengambil gambar tersebut. Adapun tulisan tersebut seperti sebuah bayangan/cerminan pabila kita berada di tepi sungai dan melihat diri sendiri.
Gambar tulisan Alloh di langit yang tersusun dari awan di pagi hari
Gambar apabila tulisan tersebut kita balikkan akan membentuk tulisan Alloh
Subhanalloh, Alhamduillah, Lailahaillah, Allohu Akbar….
Tiada kata yang pantas keluar dari bibir ini kecuali membesarkan asma-Nya. Memang benarlah apa yang Dia katakan dalam Al Qur’an :
“Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman.” (QS. Al Jaatsiyah : 3)
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” (QS. Ar Ruum : 22 )
Wahai Yang Maha Melihat, yang tak
Wahai Yang Maha Pencipta, yang sebaik - baiknya mencipta….
Diri hamba sujud mohon ampun kepada-Mu.
Atas apa yang engkau perlihatkan kepada hamba.
Bagaimana langit ditegakkan tanpa tiang – tiang yang terpancang.
Gunung kokoh agar bumi tak goncang.
Wahai Yang Memberi Petunjuk, yang akan memberi petunjuk kepada siapa yang Kau kehendaki…
Bimbinglah kami agar selalu taat di jalanMu.
Berilah kami semua rahmat dan hidayahMu.
Jadikan iman kami kepadaMu bertambah dan tertancap kokoh di dada kami.
Wahai Yang Membolak-balikan hati……
Sahabat…..
Ini hanyalah sekedar berbagi pengalaman, sebagai tanda saling mengingatkan.
Sebagai manusia yang penuh ke-alpa-an mari kita tingkatkan keimanan kepada yang Maha Rahman.
Demikian tulisan ini saya buat, sekiranya ada yang salah mohon dimaafkan.
Wallahu a’lam bissshawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
No comments:
Post a Comment